Buah Naga Untuk Kesehatan

MANFAAT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) SEBAGAI KESEHATAN TUBUH
Siti Jamilah
Program S1 Farmasi
STIKES Borneo Lestari
Keyword: Kesehatan
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Tumbuhan buah naga (Hylocereus Polyrhizus) berasal dari daerah beriklim tropis kering. Habitat aslinya di Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian Utara. Hylocereus Polyrhizus mengandung senyawa flavonoid dan polifenol, dimana senyawa ini mempunyai aktivitas antioksidan untuk mengikat radikal bebas dalam sistem biologis. Selain itu, Buah naga merah (Hylocereus Polyrhizus) mempunyai khasiat sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker usus, pelindung kesehatan mulut, pencegah pendarahan dan obat keluhan keputihan (Kristanto, 2008).
Buah naga merah (Hylocereus Polyrhizus) sebagai antioksidan dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar (zat aktif) dari kosmetik anti penuaan. Dalam penelitian ini, ekstrak metanol Hylocereus Polyrhizus dibuat dalam bentuk sediaan losio. Bentuk sediaan losio cocok sebagai kosmetik anti penuaan yang mana mempunyai beberapa keunggulan, antara lain kemampuannya dalam mempertahankan kelembapan kulit, melembutkan kulit, mencegah kehilangan air, mempertahankan bahan aktif, pelarut, pewangi dan pengawet, serta pemakaian yang merata dan cepat pada permukaan kulit yang luas dibandingkan dengan sediaan semi padat lainnya (Ansel CH, 2005; Elya B et al., 2013).
Masyarakat Indonesia telah banyak memanfaatkan berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menunjang kesehatan, namun sebagian masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mengetahui jenis, manfaat ataupun cara penggunaan tanaman obat tersebut (Syarif et al. 2011).
Salah satu jenis buah yang sudah banyak dimanfaatkan di Indonesia adalah Buah Naga (Hylocereus sp.). Selain rasanya yang enak dan cukup digemari masyarakat, beberapa penelitian menyatakan bahwa buah naga memiliki khasiat untuk kesehatan manusia (Kristanto 2014). Buah naga merah memiliki kandungan vitamin C, vitamin B3 (niasin), serat dan betasianin yang lebih tinggi dibandingkan buah naga putih. Buah naga memiliki kandungan zat yang baik untuk tubuh, khususnya zat yang berperan untuk menurunkan kadar kolesterol total darah, seperti senya-wa antioksidan (fenol, flavonoid, vitamin C dan betasianin), vitamin B3 (niasin), serat, MUFA (monounsaturated fatty acid), dan PUFA (poly-unsaturated fatty acid) Sedangkan buah naga putih memiliki kandungan fenol dan asam lemak tidak jenuh (MUFA dan PUFA) yang lebih tinggi dibandingkan buah naga merah (Pareira 2010).
2. Pembahasan
Buah naga merah memiliki kandungan vitamin C sebesar 32,65 ± 1,59 mg, lebih besar daripada buah naga putih yang hanya 31,05 ± 1,22 mg (Choo & Yong 2011). Vitamin C berperan dalam membantu reaksi hidroksilasi pembentukan garam empedu. Meningkatnya pembentukan garam empedu akan menyebabkan ekskresi kolesterol meningkat sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah (Hapsari & Kusumastuti 2014).
Buah naga merah memiliki kandungan serat pangan (dietary fiber) sebesar 3,2g/100g buah, lebih tinggi dibandingkan kandungan serat pangan buah naga putih yang hanya sebesar 1,1g/100g buah (Mahattanatawee et al. 2006).
Dalam saluran pencernaan serat dapat mengikat garam empedu (produk akhir kolesterol) kemudian dikeluarkan bersamaan dengan feses. Dengan demikian, serat pangan mampu mengurangi kadar kolesterol dalam plasma darah. Pada serat pangan yang larut air, akan dengan mudah ter-fermentasi. Produk hasil fermentasi serat pangan oleh bakteri usus, yaitu Short Chain Fatty Acids (SCFA) atau disebut juga asam lemak rantai pendek juga memiliki pengaruh terhadap penu-runan kolesterol, yaitu dari pembentukan propionat, yang dapat menginhibisi enzim HMG-KoA reduktase, sehingga menghambat sintesis kolesterol (Fairudz & Nisa 2015).
Buah naga merah memiliki kandungan vitamin B3 (niasin) yang lebih tinggi daripada buah naga putih yaitu sebesar 1,3 mg/100g buah, sedangkan pada buah naga putih hanya sebesar 0,2 mg/100g buah (Pareira 2010 ; Liniawati 2011).
Niasin menghambat lipolisis trigliserida oleh hormon sensitive lipase dalam jaringan adiposa sehingga mengurangi transpor asam lemak bebas ke hati dan menurunkan sintesis trigliserida. Penurunan sintesis trigliserida ini akan menyebabkan berkurangnya produksi VLDL (very low density lipoprotein) sehingga kadar LDL (low density lipoprotein) menurun. Selain itu, niasin juga meningkatkan aktivitas LPL (Lipoprotein Lipase) yang akan menurunkan kadar kilomikron dan trigliserida VLDL (Furi & Wahyuni 2011).
 Buah naga merah memiliki pigmen berwarna merah yaitu betasianin. Betasianin merupakan turunan dari betalain. Betalain telah diteliti manfaatnya sebagai antiradikal dan senyawa antioksidatif (Pertiwi 2014). Kandungan betalanin dalam buah naga merah dapat menekan produksi asam lemak rantai pendek dan mencegah peningkatan serum total kolesterol pada tikus dengan dislipidemia (Febriani et al. 2016). Buah naga merah memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan buah naga putih, dimana aktivitas antioksidan buah naga merah sebesar 134,1±30,1µg GA/g puree dan pada buah naga putih sebesar 34,7±7,3µg GA/g puree diukur dengan metode DPPH (Mahattanatawee et al. 2006).
Di balik rasanya yang lezat, buah naga rupanya memiliki banyak manfaat kesehatan, karena kaya kandungan nutrisi. Buah naga mengandung riboflavin yang dapat membantu menjaga kesehatan mata, mencegah migrain, hingga menjaga kesehatan kulit dan rambut. Tak hanya itu, kandungan magnesium dalam buah naga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang, kesehatan jantung, dan menjaga kebugaran tubuh. Selain itu, masih ada empat manfaat buah naga untuk kesehatan tubuh:
1.     Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
Buah naga kaya akan flavonoid dan antioksidan yang dapat membunuh radikal berbahaya dan membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Buah naga juga merupakan sumber vitamin C yang jauh lebih baik daripada wortel.
Selain itu, kandungan vitamin B, kalsium, fosfor, niasin, dan serat dalam buah naga secara kolektif berkontribusi pada peningkatan fungsi kekebalan tubuh.
2.     Membantu menurunkan risiko diabetes
Buah naga adalah sumber kaya serat, yang membantu menjaga kadar gula darah normal. Selain itu juga mampu mengurangi stres oksidatif yang dianggap sebagai salah satu akar penyebab resistensi insulin pada diabetes tipe 2.
3.     Meningkatkan fungsi jantung
Sebuah studi khusus yang dilakukan pada hewan yang dilakukan dalam Journal of Pharmacognosy Research menemukan, konsumsi buah naga membantu mengurangi kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
Biji hitam yang ada di dalam buah juga memiliki asam lemak omega yang cukup untuk mengurangi trigliserida dan meningkatkan fungsi kardiovaskular.
4.     Membantu mencegah kanker
Menurut beberapa penelitian, buah naga adalah sumber kaya kandungan Lycopene, yang memiliki kemampuan untuk menurunkan risiko kanker prostat dan ovarium. Selain itu, radikal bebas juga dapat terbunuh oleh jumlah antioksidan yang banyak dalam buah ini, sehingga membantu mencegah kanker.
3. Penutup
A.    Kesimpulan
Mengetahui seberapa pentingnya kesehatan bagi kehidupan kita. Para masyarakat semakin termotivasi untuk menjalankan hidup sehat dengan cara yang natural tanpa bahan kimia. Salah satunya  dengan mengkonsumsi buah naga,  kita  semua tahu bahwa buah naga memliki banyak khasiat bagi kesehatan kita. Buah naga memiliki kandungan nutrisi yang sangat dibutuhkan bagi tubuh agar tubuh kita tetap sehat dan bugar.
B.    Saran
Di zaman sekarang hidup sehat sangatlah mahal,berbagai cara dilakukan untuk hidup sehat seperti mengkonsumsi obat-obat berkhasiat,suplemen,vitamin dll. Ada baiknya kita mencoba cara-cara yang alami untuk tetap hidup sehat seperti berolahraga dan jangan lupa mengkonsumsi buah salah satunya yaitu: buah naga yang memiliki banyak kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita.
4. Daftar pustaka
Ansel, C.H. (2005). Pengantar bentuk sediaan farmasi. Jakarta: Universitas Indonesia
Choo WS, Yong WK. 2011. Antioxidant properties of two species of Hylocereus fruits. Advances in Applied Science Research 2(3):418-425.
Furi PR, Wahyuni AS. 2011. Pengaruh ekstrak etanol jamur Lingzhi (Ganoderma Lucidum) terhadap kadar HDL (High Density Lipoprotein) pada tikus dislipidemia. Jurnal Farmasi Indonesia PHARMACON 12(1):1-8.
Hapsari YT, Kusumastuti AC. 2014. Pengaruh Vitamin C Terhadap Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Lanjut Usia Setelah Pemberian Jus Lidah Buaya (Aloe Barbadensis Miller). Journal of Nutrition College 3(4):770-776.
Kristanto, D. (2008). Buah naga pembudidayaan di pot dan di kebun. Surabaya: Penebar Swadaya.
Pareira FMM. 2010. Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Putih (Hylocereus undatus H.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus norvegicus) [Skripsi]. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Syarif P, Suryoutomo B, Soeprapto, H. 2011, Deskripsi dan manfaat tanaman obat di pedesaan sebagai upaya pemberdayaan apotik hidup. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Universitas Pekalongan 21(1):20-32.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer